Profile : Erwin Selian

Sabtu, 31 Desember 2011

Integritas Politik Dan Ekonomi Di Aceh – Refleksi Akhir Tahun 2011

Bila kita mengkaji ulang paparan kerja NDI yang didukung oleh Pemerintah Canada dalam melakukan survey kuantitatif di Aceh beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang masih relevan saat ini dan sangat perlu menjadi perhatian utama dalam pengelolaan Aceh kedepan.

Sebagian besar masyarakat Aceh memiliki pandangan yang positif terhadap situasi Aceh di masa depan.
  • 83%-percaya bahwa Aceh menuju ke arah yang benar.
  • 55%-masyarakat percaya bahwa kondisi perekonomian Aceh mengalami peningkatan.
  • 91%-percaya bahwa keadaan keamanan menjadi lebih baik sejak Kesepakatan Helsinki (19% mengatakan sangat lebih baik dan 72% mengatakan lebih baik).
Terlepas dari temuan-temuan yang positif terkait dengan perkembangan di Aceh secara keseluruhan, perlu dicatat juga bahwa masyarakat cenderung kurang positif ketika dikaitkan dengan keadaan dirinya sendiri.
  • 40%-mengatakan bahwa keadaan ekonominya tidak berubah lebih baik.
  • 35%-percaya bahwa keadaan ekonominya telah mengalami peningkatan.
  • 22%-percaya bahwa keadaan ekonominya menjadi lebih buruk.
Masyarakat Aceh menempatkan masalah ekonomi sebagai masalah utama yang dihadapi Aceh dewasa ini, yang menurut mereka harus menjadi perhatian utama pemimpin Aceh. Yang penting bagi partai-partai politik, masalah ekonomi ini harus dilihat menjadi lebih penting dibandingkan masalah lainnya dengan berbedaan yang cukup substansial.
  • 48%-mengatakan masalah ekonomi sebagai masalah mendesak (termasuk di dalamnya menciptakan lapangan kerja, menurunkan harga barang, meningkatkan kondisi hidup para petani dan nelayan, meningkatkan kesejahteraan keluarga).
  • 20%-mengatakan mengatasi korupsi sebagai hal yang perlu dilakukan.
  • 22%-mengatakan masalah-masalah sosial sebagai masalah mendesak yang perlu diperhatikan (termasuk didalamnya, meningkatkan kualitas pendidikan, penerapan hukum Syariah, memperbaiki kualitas lingkungan hidup).
  • 10%-mengatakan keamanan sebagai masalah penting.
Masyarakat Aceh berpendapat bahwa hubungan Aceh dengan Pemerintah Pusat mengalami peningkatan.
  • 65%-percaya bahwa hubungan ini menjadi lebih baik (59% mengatakan membaik dan 6% mengatakan sangat membaik).
  • 2%  -mengatakan bahwa hubungan ini menjadi lebih buruk.
Masyarakat Aceh sangat mempertimbangkan kapasitas individu dalam menentukan pimpinan politiknya. Yang paling penting adalah integritas (kejujuran, tidak korupsi dan tidak memihak).
  • 65%-mengatakan integritas sebagai sebuah kualitas merupakan hal yang mereka cari dari seorang pemimpin. Kapasitas sifat lainnya yang dipertimbangkan adalah dekat dengan masyarakat, taat beragama, berpendidikan  dan memiliki pengalaman.
  • 75%-masyarakat Aceh berpendapat bahwa pemimpin Aceh saat ini bekerja untuk kepentingan umum.
  • 25%-berpendapat bahwa partai-partai politik tidak bekerja dengan baik.
Masyarakat Aceh cenderung hati-hati untuk bersikap optimis terhadap masa depannya. Mereka merasa bahwa periode setelah perjanjian Helsinki adalah masa yang lebih stabil sehingga memberikan peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik. Akan tetapi pandangan ini tidak cukup mengindikasikan bahwa sebagian besar masyarakat Aceh sepenuhnya yakin bahwa situasinya telah dapat diselesaikan dengan tuntas. Yang muncul kemudian adalah harapan yang lebih tinggi terhadap pemimpin-pemimpin politik. Untuk mempertahankan dukungan, pemimpin politik perlu menunjukkan hasil maupun solusi terhadap masalah-masalah yang mendesak di masyarakat.

Dalam hal ekonomi, dua hal penting yang sangat mendapat penekanan ialah, pandangan atas kelambanan pemerintah ataupun kurang memadainya kebijakan untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Pandangan bahwa kesenjangan ekonomi di masyarakat merupakan sebuah akibat dari kebijakan pemerintah.

Pada masa setelah kesepakatan Helsinki, sangat jelas terlihat bahwa masyarakat Aceh mengharapkan demokrasi bisa berjalan sebagaimana mestinya.  Mereka percaya bahwa pemimpin-pemimpin mereka bekerja untuk kepentingan masyarakat dan untuk itu mereka memberikan apresiasi yang positif. Tapi dalam hal lain juga mereka masih terus mengharapkan terjadinya perbaikan dan perubahan terkait dengan masalah-masalah yang belum terselesaikan atau belum memuaskan. Penuntasan terhadap semua itu menjadi indikator kunci bahwa Aceh telah berubah dari kondisi sebelumnya menjadi lebih baik dan maju.

Erwin Selian

 

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 Responses to “Integritas Politik Dan Ekonomi Di Aceh – Refleksi Akhir Tahun 2011”

Posting Komentar

All Rights Reserved Wienjourney | Blogger Template by Bloggermint